lagu anak pelangi
Diposting oleh
TRITUMIYATI.SPd
on Selasa, 13 November 2012
/
Comments: (0)
Pelangi pelangi pelangi alangkah indahmu
Merah, kuning,hijau hijauhijau dilangit yang biru
pelukismu agung
siapa gerangan
pelangi pelangi
ciptaan Tuhan
Pelangi, pelangi
ciptaan Tuhan!
contoh hidup rukun
Diposting oleh
TRITUMIYATI.SPd
on Sabtu, 10 November 2012
/
Comments: (0)
Contoh hidup rukun
siswa sedang mengadakan lomba festival seni di nsekolah
siswa sedang mengadakan lomba festival seni di nsekolah
cerita anak soleh
Diposting oleh
TRITUMIYATI.SPd
on Selasa, 30 Oktober 2012
/
Comments: (0)
Mengapa Kucing Selalu Ingin Menangkap Tikus ?
Ditulis oleh Kakak Koko
Konon berabad-abad yang silam, Dewa di Sorga mengumpulkan semua binatang yang ada di dunia ini.“Hai semua binatang! Akan kupilih sebanyak dua belas diantara kalian untuk mengatur dan melindungi dunia. Masing¬masing akan memperoleh kekuasaan selama satu tahun. Apabila diantara kalian menghendaki, datanglah ke istanaku pada hari keduabelas bulan pertama. Keduabelas diantara kalian semua yang datang pertama akan dipilih,” kata Dewa Surga.
Semua binatang menunggu dengan gembira datangnya hari keduabelas bulan pertama itu. Sayang sekali Kucing sangat pelupa dan tak ingat hari keberapa yang dikehendaki Dewa Sorga. Dia mondar-mandir kesana-kemari.
“Kapan kita pergi ke istana Dewa, kawan?” Tanya Kucing kepada Tikus.
“Hari ketigabelas bulan pertama,” jawab Tikus menipu Kucing.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pada pagi yang masih buta itu Tikus melihat kalau Sapi akan berangkat ke istana.
“Kenapa sepagi ini kau sudah berangkat ?” Tanya Tikus.
“Sebab kakiku begitu lambat untuk menempuh perjalanan hingga istana,” jawab Sapi, “Aku harus pergi sekarang juga, aku takut terlambat sampai di istana. Dengan begitu aku tak akan terpilih.”
Ketika Sapi berangkat, Tikus melompat di kantung punggungnya. Sapi tidak tahu kalau Tikus terbawa olehnya. Dia berjalan pelan-pelan. Menuju istana dengan harapan akan tiba di tempat itu sebelum binatang lain datang.
Setiba di istana binatang lain memang belum ada yang kelihatan. Jadi sapi mengira kalau dirinya datang lebih dahulu. Namun dia tak mengira kalau Tikus mendahului melompat dan lari memasuki pintu gerbang istana.
“Horee… horee… aku yang datang pertama kali,” teriak Tikus dengan bersorak.
Sapi marah melihat kelakuan Tikus, marah lagi Kucing, sebab dia datang ke istana pada hari ketigabelas bulan pertama seperti apa yang dikatakatan Tikus.
“Kamu terlambat sehari, Kucing. Seharusnya kamu datang kemarin. Pemilihan telah diselenggarakan kemarin. Terpilih pertama adalah Tikus. Kemudian Sapi. Kemudian Harimau, Kelinci, Ular, Kuda, Kambing, Kera, Ayam, Anjing dan yang terakhir Beruang,” kata penjaga istana dengan berbalik menutup pintu gerbang istana.
Sejak itulah kucing benar-benar marah kepada Tikus yang telah menipunya. Hati Kucing terbakar amarah. Maka dia ingin segera mencari Tikus untuk memberinya pelajaran. ***
dongeng anak anak
Diposting oleh
TRITUMIYATI.SPd
on Minggu, 05 Februari 2012
/
Comments: (0)
Dahulu kala, di suatu danau di kota Magdha, hidup seekor kura-kura. Dua ekor angsa undan juga hidup di dekat sana. Mereka bertiga adalah teman yang sangat akrab.
Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan berkata, “Kita akan datang ke sini besok pagi dan menangkap ikan dan kura-kura.”
Baca Selengkapnya »»
Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing.
Baca Selengkapnya »»
Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.
Baca Selengkapnya »»
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Rasa ngelak yang tak tertahankan membuat Sang Kancil singgah sebentar ke Sungai Winongo. Baru saja kakinya diturunkan ke tepian air, dan kepalanya ditundukkan untuk minum – Blurrrrp!! kakinya terjepit oleh sesuatu.
Setelah diamat-amati ternyata seekor buaya telah menyergap kakinya. Seketika keringat dingin telah membasahi tubuh Sang Kancil. Terbayang dirinya bakalan dibawa buaya menyelam ke dasar sungai untuk dijadikan makan malam beserta keluarganya. Pfuhhhh!!
Pada suatu hari, beberapa nelayan tiba di sana dan berkata, “Kita akan datang ke sini besok pagi dan menangkap ikan dan kura-kura.”
Baca Selengkapnya »»
Dua ekor kambing yang serakah
Dua ekor kambing berjalan dengan gagahnya dari arah yang berlawanan di sebuah pegunungan yang curam, saat itu secara kebetulan mereka secara bersamaan masing-masing tiba di tepi jurang yang dibawahnya mengalir air sungai yang sangat deras. Sebuah pohon yang jatuh, telah dijadikan jembatan untuk menyebrangi jurang tersebut. Pohon yang dijadikan jembatan tersebut sangatlah kecil sehingga tidak dapat dilalui secara bersamaan oleh dua ekor tupai dengan selamat, apalagi oleh dua ekor kambing.
Baca Selengkapnya »»
Anjing yang serakah
Seekor anjing yang mendapatkan sebuah tulang dari seseorang, berlari-lari pulang ke rumahnya secepat mungkin dengan senang hati. Ketika dia melewati sebuah jembatan yang sangat kecil, dia menunduk ke bawah dan melihat bayangan dirinya terpantul dari air di bawah jembatan itu. Anjing yang serakah ini mengira dirinya melihat seekor anjing lain membawa sebuah tulang yang lebih besar dari miliknya.
Baca Selengkapnya »»
Wednesday, July 27, 2011
Kancil dan buaya
Dongeng Sang Kancil dan Buaya (1)
Rasa ngelak yang tak tertahankan membuat Sang Kancil singgah sebentar ke Sungai Winongo. Baru saja kakinya diturunkan ke tepian air, dan kepalanya ditundukkan untuk minum – Blurrrrp!! kakinya terjepit oleh sesuatu.
Setelah diamat-amati ternyata seekor buaya telah menyergap kakinya. Seketika keringat dingin telah membasahi tubuh Sang Kancil. Terbayang dirinya bakalan dibawa buaya menyelam ke dasar sungai untuk dijadikan makan malam beserta keluarganya. Pfuhhhh!!